Micro-turning merupakan bagian dari micro-machining yang digunakan untuk memotong benda kerja berbentuk silinder. Ketika kondisi pemotongan dimana rasio depth of cut yang jauh lebih kecil dibandingkan tool nose radius, pada micro-turning muncul fenomena ploughing akibat ketidaksempurnaan pemotongan benda kerja yang tidak sepenuhnya menghasilkan chip. Hal ini secara langsung berdampak negatif terhadap cutting force selama proses pemotongan, sehingga perlu untuk diminimalisir. Dengan demikian, investigasi ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter pemesinan terhadap cutting force pada micro-turning.
Pengembangan pemesinan untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan menyisipkan parameter getaran berfrekuensi tinggi pada pahat potong atau pada pemesinan bubut dikenal dengan sebutan Ultrasonic Vibration-Assisted Turning (UVAT). UVAT menyebabkan intermittent cutting selama proses pemotongan, sehingga dapat mengurangi kontak langsung antara pahat potong dan benda kerja (tool-workpiece contact ratio) yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil dan mekanisme pemotongan menjadi lebih baik. Mekanisme pemotongan 1D-UVAT pada arah getaran tangensial atau Tangential Vibration-Assisted Turning (TVAT) menjadi alternatif solusi untuk mereduksi efek ploughing pada micro-turning. Penelitian ini berhasil mereduksi cutting force lebih dari 50% oleh TVAT terhadap micro-tuning pada frekuensi 24 & 26 kHz. Pengaruh perubahan feed rate dan spindle speed juga diamati pada penelitian ini. Demikian, informasi mengenai pengaruh perubahan parameter pemesinan TVAT terhadap cutting force pada micro-turning dapat dijadikan sebagai referensi penelitian.
Kata kunci: Micro-machining, ploughing, vibration-assisted machining, machining parameters, cutting force, uncut chip thickness.