Perkembangan teknologi jaringan komputer telah berdampak besar pada dunia telekomunikasi dan informatika. Jaringan komputer memungkinkan komputer saling berkomunikasi dan berbagi sumber daya. Namun, jaringan juga seringkali menghadapi masalah, seperti kegagalan yang sulit diprediksi. Manajemen jaringan yang efektif menjadi kunci kesuksesan dalam menjaga kelangsungan jaringan. Model konseptual FCAPS (Fault, Configuration, Accounting, Performance, dan Security) dari ISO digunakan untuk menjelaskan fungsi dan proses manajemen jaringan. Salah satu aspek kunci dari FCAPS adalah Configuration Management, yang melibatkan pengelolaan dan dokumentasi konfigurasi perangkat jaringan. Implementasi Configuration Management yang baik akan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kerusakan jaringan. Penerapan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) membantu meningkatkan efektivitas Configuration Management secara sistematis. Standar Operasional Prosedur (SOP) juga penting untuk mengendalikan konfigurasi jaringan dengan tepat dan konsisten. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Abdul Azies Muslim, Muharman Lubis, dan Arief Ridho Lubis menggunakan beberapa aktivitas konfigurasi jaringan yang disebut MFAST untuk menilai konfigurasi manajemen jaringan. Hasil penilaian menunjukkan perusahaan telah menerapkan manajemen konfigurasi dengan baik, namun masih ada ruang untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi dengan mengadopsi prosedur yang lebih terstruktur dan melakukan aktivitas secara teratur. Dengan demikian, penelitian ini akan mengevaluasi aktivitas PDCA Configuration Management di PT. Telkom Indonesia berdasarkan standar MFAST, untuk meningkatkan sistem manajemen jaringan perusahaan secara keseluruhan.