Komponen presisi dibutuhkan dalam memproduksi suatu produk pada bidang dirgantara dan otomotif. Komponen presisi dapat difabrikasi dengan proses micro machining. Micro turning adalah bagian dari micro machining dengan karakteristik ukuran tool nose radius lebih besar daripada depth of cut. Pada micro turning terjadi fenomena yang mana chip yang dihasilkan tidak terpotong secara sempurna sehingga terjadi penumpukan pada benda kerja. Fenomena ini disebut dengan fenomena ploughing yang menurunkan kualitas permukaan. Pemotongan EVAT dijadikan sebagai alternatif solusi untuk mengurangi terjadi fenomena dan meingkatkan kualitas permukaan yang dihasilkan. Kajian ini berfokus terhadap pengaruh parameter permesinan pada EVAT pada micro turning dengan keadaan hs < h < hmin. Parameter permesinan yang dijadikan sebagai variabel input adalah feed rate, spindle speed, dan frekuensi. Penentuan kombinasi parameter yang digunakan dalam penelitian ini dirancang menggunakan design of experiment (DOE) dengan menggunakan metode full factorial. Material yang digunakan pada eksperimen in yaitu Aluminum Alloy 6061. Hasil eksperimen ini menghasilkan rata-rata kekasaran permukaan (Ra) untuk menentukan kualitas permesinan. Kualitas permukaan pada perubahan parameter feed rate, spindle speed, dan frekuensi tidak dapat meminimasi hasil kekasaran permukaan dari hasil pemotongan. Hasil pemotongan EVAT yang dilakukan meningkatkan hasil kekasaran permukaan. Penetuan kombinasi feed rate penting untuk dilakukan karena parameter tersebut berpengaruh terhadap munculnya ploughing pada kekasaran permukaan. Implementasi dari EVAT pada pemotongan micro turning dengan adanya indikasi fenomena ploughing menghasilkan kekasaran permukaan yang besar dikarenakan nilai kedalaman potong pada pemotongan vibrasi lebih kecil dari pada pemotongan tanpa vibrasi.