Elsan Hijab merupakan brand original hijab di Indonesia yang berdiri sejak 2019. Terdapat berbagai model hijab yang diproduksi dan dipasarkan. Pashmina inner yang berjenis kain ceruty baby doll dan innernya berbahan jenis kain jersey merupakan salah satu model yang diproduksi. Elsan Hijab menetapkan kriteria khusus pada proses produksi yang harus terpenuhi menggunakan Critical to Quality (CTQ). Pada periode Januari 2021 – November 2022 bahwa tingkat kecacatan produksi mayoritas melebihi persentase toleransi produk defect yang telah ditentukan oleh Perusahaan Elsan Hijab yaitu 1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya defect pada tahapan proses penjahitan menggunakan analisis pendekatan DMAI serta merancang alat bantu usulan untuk meminimasi defect menggunakan metode perancangan QFD. Analisis DMAI dimulai dengan tahapan define yaitu melakukan identifikasi untuk menentukan pokok permasalahan dengan mengetahui proses dengan jumlah terbanyak CTQ proses yang tidak terpenuhi dan mengetahui frekuensi defect tertiggi untuk analisis akar penyebab permasalahan CTQ proses yang tidak terpenuhi dengan menggunakan tools fishbone diagram. Kemudian pada tahap measure dilakukan perhitungan untuk mengetahui stabilitas dan kapabilitas proses penjahitan. Tahapan selajutnya adalah analyze yaitu untuk mengetahui mode kegagalan yang digunakan untuk analisis permasalahan dengan analisis 5 why’s, dan FMEA. Tahapan terakhir yaitu improve dimana pada tahap ini dilakukan rancangan perbaikan pada proses penjahitan menggunakan mekanisme perancangan QFD. Hasil rancangan yang didapatkan yaitu ditemukan potensi usulan perbaikan dengan melakukan perancangan Alat Lampu Kaca Pembesar yang dipilih berdasarkan opsi kedua. Alat usulan ini dapat membantu operator melihat dengan lebih jelas dan detail saat menjahit. Hasil asumsi perhitungan level sigma baru menunjukan rata-rata peningkatan 0,22 dengan nilai DPMO menurun sebesar 1748.