Kebutuhan untuk menekan munculnya fenomena ploughing dalam proses pemesinan micromachining, khususnya microturning, penting untuk dilakukan. Fenomena ploughing terjadi karena pemotongan yang tidak sempurna dari pahat potong saat kedalaman potong lebih kecil atau sama dengan tool nose radius pahat potong, sehingga menyebabkan tidak terbuangnya chip dari benda kerja. Chip kemudian menumpuk saat pemotongan sehingga menyebabkan peningkatan cutting force. Selain pengaruh dari fenomena ploughing, cutting force juga dipengaruhi oleh parameter pemesinan saat proses pemotongan. Pemberian vibrasi dalam vibration-assisted machining dapat mengurangi cutting force yang terjadi selama proses pemotongan. Hal ini disebabkan adanya intermitten cutting yang terjadi selama proses pemesinan VAM, sehingga kontak antara pahat potong dengan benda kerja (TWCR) berkurang. Dengan berkurangnya TWCR, nilai cutting force akan menurun dan meningkatkan masa pakai pahat potong. Studi ini mengkaji bagaimana pengaruh parameter pemesinan dan pengaplikasian vibrasi saat pemotongan terhadap cutting force. Dalam eksperimen didapatkan bahwa parameter pemesinan berpengaruh terhadap nilai cutting force. Pengaplikasian vibrasi dalam eksperimen ini dapat menurunkan hingga 24% nilai cutting force pemotongan microturning.