Tingkat kepuasan kerja tenaga kerja dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan karena salah satu modal yang digunakan untuk memutar roda perusahaan adalah sumber daya manusia atau tenaga kerja. Tenaga kerja yang merasa puas atau nyaman dengan pekerjaannya akan memberikan keuntungan untuk perusahaan karena dapat menyuplai bahan bakar kemajuan perusahaan dengan kontribusinya. Sebaliknya tenaga kerja yang tidak puas akan merugikan karena bisa saja keluar dari pekerjaannya, membuat isu yang tidak baik, dan permasalahan lainnya yang bersangkutan dengan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja tenaga kerja PT XYZ dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung kepuasan kerja yang akan disampaikan kepada PT XYZ. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, kuesioner untuk mendapatkan data primer dan observasi untuk mendapatkan data sekunder. Sampel penelitian adalah tenaga kerja Departemen Produksi dengan tipe direct labour sebanyak 29 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisis data yang didapatkan setelah melalui uji validitas dan reliabilitas didapatkan hasil antara lain: 1) Deskripsi pekerjaan, tugas, dan kondisi mendapatkan 77,39 %, 2) Hubungan kerja mendapatkan 78, 55 %, 3) Gaji dan manfaat mendapatkan 88,76 %, 4) Komunikasi perusahaan menempati 67,82% tingkat kepuasan, 5) Pelatihan dan pengembangan 63,22%; 6) Keseimbangan kehidupan kerja 91,67 % mendapatkan tingkat tertinggi yaitu 91,67 %, ) Fasilitas/Pelayanan lain dari perusahaan 78,68 %, 8) Reputasi perusahaan 88,37 %. Dua tingkat terendah berdasarkan indikator adalah pelatihan dan pengembangan dan komunikasi perusahaan. Untuk dua indikator kategori kepuasan pegawai yang dianggap kurang tersebut dibutuhkannya suatu rancangan perbaikan.