Rumah Sakit Bhayangkara Tk.II Sartika Asih Bandung menghadapi permasalahan dalam pengelolaan aset, serta pelaporan perbaikan aset yang rusak saat ini masih dilakukan secara verbal permasalahan ini menyebabkan kurangnya kejelasan dan dokumentasi yang tepat dalam proses perbaikan aset, sehingga pengelola aset sulit melakukan pendataan kondisi aset yang baik maupun rusak. Selain itu, proses pelabelan aset yang ditulis secara manual juga menjadi kendala dalam pelacakan dan pemantauan aset, seperti kurang lengkapnya catatan informasi inventaris aset BMN, kurangnya efektivitas waktu dan tenaga ketika ingin melakukan pendataan dan pencarian aset yang dibutuhkan. Maka dari itu diperlukan sebuah aplikasi manajemen aset berbasis website untuk pelaporan perbaikan aset rusak dan pelabelan aset menggunakan QR code. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan metode iterative incremental yang merupakan sebuah metode pengembangan yang memecah pekerjaan menjadi serangkaian tahap yang dapat disesuaikan dengan perubahan yang mungkin terjadi selama pengembangan aplikasi, sehingga metode ini cocok digunakan oleh peneliti. Berdasarkan hasil pengujian, pada iterasi fase pertama black-box testing menunjukkan bahwa fitur-fitur aplikasi berjalan sesuai dengan ekspektasi, dan hasil pengujian menggunakan user acceptance testing menunjukkan bahwa aplikasi ini telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, dengan rata-rata nilai sebesar 81,11%. Pengguna menyatakan setuju, namun mendapatkan masukan untuk penambahan dan perbaikan fitur. Pada iterasi fase kedua pengerjaan fitur sesuai dengan masukan di iterasi fase pertama dengan hasil pengujian black-box testing menunjukkan bahwa fitur-fitur aplikasi berjalan sesuai dengan ekspektasi, dan hasil pengujian menggunakan user acceptance testing menunjukkan bahwa aplikasi ini telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, dengan rata-rata nilai sebesar 87,75%. Pengguna menyatakan setuju bahwa aplikasi sistem informasi manajemen aset sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.