Tunanetra merupakan keadaan yang mengalami keterbatasan dalam visualisasi. Penyandang tunanetra sering mendapatkan kendala pada saat menjalani aktivitas sehari – harinya terutama pada saat bernavigasi atau ketika mengunjungi suatu tempat mereka masih membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui detail informasi pada setiap ruangan. Penggunaan smartphone digunakan dalam mendukung kebutuhan tunanetra, contohnya pada penggunaan google maps, penyandang tunanetra dapat mengetahui informasi jarak ke tempat tujuan.
Berdasarkan permasalahan sebelumnya, dibutuhkan alat bantu berbentuk aplikasi pendeteksi ruangan dan membantu penyandang tunenetra bernavigasi berbasis mobile bernama Naviku untuk mendukung tunanetra dalam menjalani aktivitas sehari – harinya dan bisa mengetahui detail informasi pada setiap ruangan. Guna menunjang kelancaran dan efisiensi peyandang tunanetra dalam menggunakan aplikasi Naviku, dibutuhkan peranan backend dalam proses pengembangan, yang mana dalam merancang dan pemrosesan data dalam aplikasi. Dalam pengembangan penelitian ini digunakan metode Kanban yang diadopsi dari Agile Software Development. Backend pada Aplikasi Naviku diuji dari segi kemampuannya dengan 400 request API real time dalam 30 detik. Dari API yang sudah dikembangkan, hasil pengujian API mendapatkan tingkat keberhasilan rata – rata 99,99%. Fitur Get by kategori mendapatkan tingkat keberhasilan 99,98% dan fitur yang lainnya mendapatkan tingkat keberhasilan 100%.
Kata Kunci: Tunanetra, Smartphone, Navigasi, database, Backend, Agile Software Development, Metode Kanban, API