Dalam beberapa tahun ini, perkembangan satelit Nano berbentuk kubus atau CubeSat semakin meningkat. CubeSat adalah salah satu jenis satelit kecil yang saat ini cukup memiliki banyak perkembangan karena tingkat kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan satelit konvensional. Satelit kubus dapat menjadi solusi dalam emergency and early warning system. Di Indonesia diperlukan sistem tersebut dikarenakan banyak bencana alam yang merugikan masyarakat dan penganggulangan yang kurang baik akibat ketidakefektifan sistem peringatan dini dan komunikasi darurat. Secara umum, CubeSat tersusun dari beberapa subsistem yang saling terintegrasi, seperti Telemetry Tracking Command (TTC) dan On Board Computer (OBC). TTC adalah subsistem yang bertanggungjawab agar cubesat dapat melakukan proses komunikasi data dari internal housekeeping sebagai pengukuran kondisi satelit, serta perintah dari ground station. Sedangkan OBC adalah subsistem utama pada sebuah satelit nano dimana fungsinya adalah melakukan manajemen operasi dalam satelit nano dan berkomunikasi dengan seluruh subsistem pada satelit. Pada capstone design ini, dirancang sistem integrasi antar modul komunikasi yaitu TTC dan modul OBC yang disertakan penguat serta Redundant OBC di modul OBC untuk menciptakan sistem yang efisien dalam komunikasi dan pengolahan data karena pengintegrasian antar dua modul tersebut sangat penting dalam pengembangan satelit kubus. Hasil yang diperoleh dari capstone design ini adalah terealisasinya perancangan modul TTC yang dapat bekerja pada frekuensi 437 MHz dilengkapi dengan penguat dan diintegrasikan dengan modul OBC beserta Redundant OBC, OBC dapat berkomunikasi dengan TTC melalui komunikasi I2C, menyimpan data housekeeping, Redundant OBC mampu menerima command utama dari Main OBC, dan protokol AX25 pada sisi pengirim board TTC berhasil dikembangkan dan diimplementasikan termasuk frame address dan deteksi eror menggunakan CRC.