DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN BIAYA POKOK PEMBANGKIT KOMPETITIF DI PULAU KARIMUNJAWA - WRAP Entrepreneurship (Capstone)

ANNISA OCTAVIANA YASMIN

Informasi Dasar

119 kali
23.04.7538
333.794
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Pulau Karimunjawa berada terpisah dari Pulau Jawa, di mana sistem kelistrikan pada pulau ini menggunakan sistem off-grid. Saat ini Pulau Karimunjawa menggunakan PLTD sebagai pembangkit utama dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 1,8 MW dan pembebanan sebesar 20% dari kapasitas terpasangnya.  Untuk pengoperasiannya mesin PLTD menggunakan bahan bakar fosil berupa high speed diesel dengan biaya pengirimannya saat ini sebesar Rp 27.550,-/L. Biaya tersebut dinilai cukup tinggi untuk pengantaran bahan bakar dari Jepara ke Pulau Karimunjawa. Selain biaya pengiriman yang berpengaruh terhadap tingginnya BPP di Pulau Karimunjawa, kenaikan harga BBM juga menjadi salah satu faktor pendukungnya. Untuk mengurangi tingginya biaya pokok pembangkitan saat ini maka salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan system Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH).

Sistem hybrid atau PLTH merupakan pembangkit listrik gabungan yang terdiri dari dua atau lebih jenis pembangkit dengan sumber energi yang berbeda. Pengembangan sistem hybrid atau PLTH dapat memanfaatkan energi baru terbarukan yang memiliki potensi energi yang cukup tinggi di Pulau Karimunjawa saat ini. Salah satu energi yang memiliki potensi cukup tinggi adalah energi bayu. Dimana energi bayu merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang tepat penggunaannya terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh pembangkit on-grid dari PLN. Hal ini didukung dengan potensi angin yang dimiliki oleh Pulau Karimunjawa cukup tinggi, yaitu sebesar 3,99 m/s. Dengan dilakukannya pengembangan energi baru terbarukan yang ada di Pulau Karimunjawa, hal ini diharapkan dapat menjadi opsi untuk penurunan BPP saat ini.

Biaya pokok pembangkitan PLTD saat ini sebesar 1.326 Rp/kWh yang berlaku di Pulau Karimunjawa. Pengoptimalan biaya pokok pembangkitan dengan memanfaatkan energi angin di Pulau Karimunjawa menghasilkan sistem hybrid yang layak secara ekonomi yang menunjukkan bahwa Biaya Pokok Pembangkitan (BPP) system hybrid lebih rendah yaitu sebesar 1.231 Rp/kWh dan berlaku untuk rentang tahun yang sama. Secara pengujian sistem hybrid menggunakan Software DigSILENT sistem dinyatakan aman ketika dilakukan simulasi arus hubung singkat dan tetap kembali stabil saat terjadi gangguan intermitensi pada sistem.

Kata kunci : PLTD, PLTH, PLTB, BPP

Subjek

Renewable energy
 

Katalog

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN BIAYA POKOK PEMBANGKIT KOMPETITIF DI PULAU KARIMUNJAWA - WRAP Entrepreneurship (Capstone)
 
xviii,54p.: il,; pdf file
indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

ANNISA OCTAVIANA YASMIN
Perorangan
Sudarmono Sasmono, Wahmisari Priharti
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Elektro
Bandung
2023

Koleksi

Kompetensi

  • TUI4B4 - TUGAS AKHIR

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini