Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemandirian bagi anak yang menyandang disabilitas cerebral palsy. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan komunikasi keluarga terhadap kemandirian anak penyandang disabilitas cerebral palsy. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang mengambil lokasi di YPAC Surakarta. Informan penelitian berjumlah tujuh orang yang ditentukan oleh pihak sekolah sesuai dengan materi penelitian atau dengan kata lain purposive sampling. Mereka adalah pendidik dan wali murid penyandang disabilitas cerebral palsy. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Validitas data ditentukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik, data yang diperoleh dianalisis peneliti, disajikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kemandirian pada anak seperti kemandirian emosi dan kemandirian sosial ditemukan pada saat proses belajar dan kegiatan di sekolah. Hambatannya yaitu keterbatasan anak penyandang disabilitas cerebral palsy dalam melakukan gerakan, kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak dan pemahaman akan sikap mandiri pada anak penyandang disabilitas cerebral palsy. Usaha untuk mengatasi hambatan tersebut dengan memberi pengertian diantaranya perasaan toleransi dan keterbukaan hati, memberikan kasih sayang serta memberikan praktik pelatihan kemandirian disekolah yang nanti perlahan akan dipahami oleh anak. Proses ini dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu penguatan pendidikan karakter mandiri bagi anak penyandang disabilitas cerebral palsy diperlukan agar anak bisa mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Kata Kunci: Pola Komunikasi, Anak Berkebutuhan Khusus, Cerebral Palsy, Kemandirian