Potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kota dan Kabupaten Bandung belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah kota dan Kabupaten Bandung masih terbatas, sehingga pelaksanaan program pengembangan pariwisata menjadi terhambat pada kondisi sarana, prasarana, dan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengembangan amenitas pariwisata yang harus diprioritaskan oleh stakeholder Kota dan Kabupaten Bandung. Metode penelitian ini yaitu metode kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik AHP (Analytic Hierarchy Process). Data diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada unsur Pentahelix yang terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas pelaku wisata, pemerintah, dan media di lingkungan Kota dan Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa destinasi dengan prioritas utama pengembangan amenitas pariwisata di Kabupaten Bandung yaitu penginapan, sedangkan Kota Bandung rekreasi.
Kata Kunci : Amenitas, Pentahelix, AHP, Kota dan Kabupaten Bandung, Pariwisata