Kemiskinan di Indonesia meningkat karena adanya pandemi COVID-19 sehingga pemerintah memberikan kebijakan berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menyebabkan masyarakat di Indonesia bekerja dari rumah. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti memberikan sebuah peluang usaha terutama untuk para pemulung yang berkeliling untuk membawa barang-barang bekas tidak layak pakai untuk dijual kembali dengan cara menggunakan aplikasi Scavhand yang telah dirancang secara khusus untuk mempermudah pekerjaan para pemulung. Dalam pembuatan aplikasi Scavhand ini peneliti menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) dan Waterfall untuk merancang dan mengembangkan aplikasi Scavhand, kemudian untuk proses pemrograman aplikasi peneliti menggunakan Framework Laravel. Selanjutnya untuk menguji kelancaran pemrograman dari aplikasi Scavhand, peneliti menggunakan Black Box Testing agar tidak terjadi kesalahan alur program yang telah dibuat. Dengan adanya aplikasi Scavhand ini diharapkan dapat memudahkan pekerjaan para pemulung untuk mengumpulkan barang bekas untuk diperjual belikan kembali menggunakan aplikasi tersebut.
Kata Kunci: Pemulung, Unified Modeling Language (UML), Blackbox Testing