Kedai kopi "ITTS Coffee" berlokasi di Institut Teknologi Telkom Surabaya
dan telah beroperasi sejak tahun 2021. Seperti banyak kedai kopi lainnya, ITTS
Coffee menawarkan berbagai jenis kopi kepada pelanggan. Saat ini, proses ,
penjualan dan pendapatan masih didokumentasikan secara manual, yang
menyulitkan pemilik untuk menentukan kelancaran penjualan dan pendapatan masa
depan.. Hal ini menyulitkan pemilik untuk merencanakan penjualan dengan lebih
efektif dan efisien karena sulitnya memperoleh data yang akurat untuk periode
berikutnya. Oleh karena itu, dilakukan peramalan penjualan untuk membantu
perencanaan yang lebih baik di masa depan. Penelitian ini menggunakan data
penjualan selama 24 bulan dari ITTS Coffee dan menerapkan metode SARIMA
untuk meramalkan jumlah pendapatan bulanan. Metode SARIMA adalah metode
analisis time series yang dapat menangani data non-stasioner, seperti data dengan
tren atau musiman. Hasil peramalan dievaluasi menggunakan metrik RMSE (Root
Mean Squared Error) pada dataset training dan testing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode peramalan dengan menggunakan model SARIMA
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode ARIMA dalam
meramalkan penjualan bulanan di Kedai Kopi ITTS. Model SARIMA yang
memperhitungkan pola musiman mampu menghasilkan prediksi yang lebih akurat
dan sesuai dengan data penjualan aktual. Dengan nilai RMSE yang lebih rendah,
Hasil RMSE pada SARIMA pada gula Aren memiliki RMSE 10.44, Choco
memiliki RMSE 8.66, Taro memiliki RMSE 5.91, Red Velvet memiliki RMSE 4.96,
dan Avocado memiliki RMSE 6.86. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi pemilik ITTS Coffee dalam menentukan strategi
pengembangan bisnis dan menyediakan stok barang yang lebih banyak untuk
meraih keuntungan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan umkm di kampus dan menjadi pertimbangan dalam
evaluasi perusahaan yang bersangkutan.
Kata Kunci: ITTS Coffee, peramalan penjualan, SARIMA, kedai kopi,
ARIMA.