Pondok Pesantren Mambaus Sholihin merupakan salah satu institusi pendidikan
islam di Indonesia. Keadaan terkini ini pada Ponpes Mambaus Sholihin untuk
menentukan santri itu dikatakan lulus untuk diwisuda maka diadakan seleksi 2
tahap. Tahap pertama yakni Ujian UTS dan UAS untuk mendapatkan nilai dan
Tahap Kedua yakni melakukan tes lisan dan baca kitab kuning gundul. Dari kedua
tahap tersebut untuk menentukan Apakah Santri tersebut layak untuk dinyatakan
lulus untuk wisuda atau tidak dalam memahami pembelajaran kitab kuning. Namun,
terdapat kekurangan dari dua tahap tersebut, yakni membutuhkan lebih banyak
waktu untuk melakukan proses seleksi 2 tahap dengan jumlah santri berkisar antara
300-500 orang dengan jumlah penguji berkisar 20-50 orang, juga banyaknya data
yang terbilang subjektif. Oleh karena itu, dalam upaya ini, peneliti melakukan
penelitian untuk mengembangkan model Klasifikasi Pemahaman Santri terhadap
Kitab Kuning (Studi Kasus: Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Gresik, Jawa
Timur). Dalam penelitian ini digunakan data akademik yang terdiri dari sampel data
280 data siswi Madrasah Aliyah Mambaus Sholihin. Metode yang digunakan
adalah Support Vector Machine (SVM). Pelatihan dan pengujian sistem dilakukan
dengan fungsi kernel dan parameter dengan membandingkan hasil akurasi, presisi,
dan recall. Berdasarkan uji performa perbandingan fungsi kernel, kernel Gaussian
RBF (Radial Basis Function) merupakan fungsi kernel yang paling cocok untuk
menghasilkan prediksi optimal. Jika dibandingkan dengan metode naive bayes
mendapatkan hasil yang berbeda, jika metode Naive Bayes mendapatkan akurasi
70% sedangkan metode Support Vector Machine (SVM) didapatkan hasil akurasi
sebesar 89%. Hasil akurasi terbaik didapatkan oleh kernel RBF, yakni mendapatkan
akurasi sebesar 73% untuk data training dan untuk data testing sebesar 89%.
Kata Kunci: Algoritma SVM, Bahasa Arab, Kitab Kuning, Klasifikasi, Nahwu, Nilai
Raport.