Perataan Laba (income smoothing) merupakan prosedur akuntansi yang boleh dipakai dalam mengungkapkan kinerja suatu Perusahaan, seringkali tujuannya adalah untuk menunjukkan kestabilan operasi usaha. Berbagai cara dapat merepresentasikan nilai perataan laba, diantaranya adalah berdasarkan kombinasi faktor profitabilitas, struktur modal, dan kepemilikan publik. Perataan laba menjadi salah satu alternatif dalam menjelaskan perkembangan kinerja keuangan suatu usaha yang dibutuhkan oleh tidak hanya manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga bagi para investor bahkan calon investor. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pola hubungan antara Perataan Laba (IS) dengan factor Profitabilitas (P), Struktur Modal (SM), dan Kepemilikan Publik (KP) pada perusahaan subsektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama Tahun 2019-2022. Nilai Return on Asset (ROA) sebagai proxy gambaran profitabilitas Perusahaan, demikian juga nilai Debt to Equity Ratio (DER) sebagai representasi nilai Struktur modal. Penelitian ini menggunakan Analisa kuantitatif atau analisis regresi logistik, dimana dideteksi dahulu perusahaan mana yang menerapkan metode Income Smoothing dalam laporan keuangannya yang konsisten tiap tahun di BEI. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap observasi apakah terdapat pola hubungan antar variabel yang bermakna dalam model regresi logistik. Hasil uji statistik baik melalui Uji Hosmer-Lemeshow, Uji Overall Model Fit, Koefisien Determinasi, maupun uji simultan hingga uji parsial dari model regresi logistik, ternyata hubungannya terlihat yaitu sekitar 6,2 % variasi nilai Income Smoothing yang dapat dijelaskan dari pengaruh simultan dari 3 variabel bebas (P, SM, KP), sementara sekitar 93,8 % merupakan pengaruh variabel lain yang tidak masuk dalam model. Dari hasil uji parsial dapat disimpulkan bahwa profitabilitas memberikan hasil yang tidak signifikan begitu juga dengan variabel Struktur Modal yang ternyata memberikan hasil yang tidak signifikan, demikian juga Kepemilikan Publik tidak berpengaruh nyata terhadap Income Smoothing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi terhadap pemahaman metode akuntansi, khususnya dalam hal manfaat perataan modal dalam merepresentasikan kualitas kinerja suatu perusahaan bisnis batubara, terutama di BEI. Selain itu, faktor lain bilamana tersedia data yang memadai seperti Net Profit Margin, Cash Holding, Ukuran Perusahaan, Winner/Loser Stock, rasio Leverage Finansial Perusahaan, Return on Invested Capital (ROIC), Return on Equity (ROE), Kebijakan Dividen, Reputasi Auditor dll, berpeluang untuk diteliti lebih lanjut demi penguatan model (powerful of model) perataan laba dimasa mendatang.
Kata Kunci: Perataan Laba, Profitabilitas, Struktur Modal, Kepemilikan Publik, Regresi Logistik