Dalam praktik humas pemerintahan di Institut Polri dilakukan mengunakan saluran komunikasi media sosial. Media sosial yang digunakan adalah Instagram yang dinamakan dengan Herman Hadi Basuki penelitian ini ingin menjelaskan mengenai wacana publik di sosial Instagram Herman Hadi Basuki dengan isu G20. Selanjutnya peneliti ingin menemukan dramatism yang dilakukan oleh Herman Hadi Basuki oleh karena itu peneliti menggunakan analisi wacana Van Djik, dan dramatism Burke. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta jenis penelitian yaitu analisis wacana. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan crawling data dengan tiga aplikasi yaitu Phantom Buster, Discourse Network Analyzer, dan Visone. Penelitian ini menemukan bahwa isu wacana publik yang ditawarkan oleh kepolisian adalah kemampuan Polri untuk menciptakan keamanan dan keteriban sosial. akan tetapi publik tidak terlalu tertarik dengan wacana ketertiban keaman dan sosial yang dilakukan oleh Polri. Ketidaktarikan tersebut disebabkan karena isu wacana G20 tidak berkaitan langsung dengan kebetuhan sehari-hari masyarakat oleh karena itu masyarakat menampilkan wacana agar Polri memperbaiki kegiatan administrasi publik dan profesionalisme untuk berpihak kepada rakyat.