Periklanan berperan penting dalam dunia pemasaran dan bisnis, tetapi iklan tradisional di televisi mengalami tantangan dengan penonton yang merasa bosan terhadap iklan yang monoton, yang dikenal sebagai advertising wearout. Zapping dan zipping adalah fenomena di mana penonton beralih saluran untuk menghindari iklan. Sebagai solusi, product placement muncul sebagai alternatif dengan menempatkan produk di dalam alur cerita film atau program televisi. PT Mondel?z Indonesia Manufacturing yang memproduksi Oreo Wafer memilih product placement dalam film Petualangan Sherina 2 sebagai strategi pemasaran. Penelitian menggunakan teori S-R (Stimulus – Respons), product placement menjadi stimulus dan respons khalayak menjadi reaksi terhadap stimulus. Penelitian bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh product placement Oreo Wafer dalam film tersebut terhadap respons khalayak. Respons khalayak dibagi menjadi tiga tingkat: kognitif, afektif, dan konatif. Melalui metode kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan melalui probability sampling jenis simple random sampling, dengan melibatkan 400 responden. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linear sederhana. Uji hipotesis menunjukkan product placement Oreo Wafer secara signifikan memengaruhi respons khalayak dengan t hitung > t tabel (14.362 > 1.960). Hasil penelitian menyatakan product placement Oreo Wafer dalam film Petualangan Sherina 2 memengaruhi respons khalayak sebesar 34.1%, sementara sebesar 65.9% variabel respons khalayak dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak disertakan dalam penelitian.
Kata kunci: Advertising wearout, film, product placement, periklanan, respons khalayak.