Abstrak
Maraknya pelecehan seksual terjadi karena salah satu penyebabnya yaitu kurangnya edukasi mengenai seksual, terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Edukasi seksual masih dianggap tabu oleh beberapa masyarakat karena adanya anggapan bahwa edukasi seksual ini menjadi suatu hal yang tidak pantas diperbincangkan dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi ibu dan anak tunarungu dalam edukasi seksual yang dikaji menggunakan teori interaksi simbolik di SLB Tamansari Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara kepada lima informan. Terdapat tiga hasil aspek interaksi simbolik dalam strategi komunikasi yang dilakukan oleh ibu pada anak tunarungu dalam edukasi seksual, diantaranya 1) Mind, menghasilkan tema peran komunikasi ibu dalam pengenalan alat kelamin pada anak tunarungu dan hambatan komunikasi dalam memahami arti, 2) Self, menghasilkan tema pendekatan ibu dan anak tunarungu dalam menyampaikan edukasi seksual pada anak tunarungu dan penggunaan alat bantu oleh ibu untuk menyampaikan edukasi seksual, 3) Society, menghasilkan tema sekolah menjadi pendukung ibu dalam memberikan edukasi seksual pada anak dan mengaji dan sekolah agama sebagai pembantu ibu dalam mengedukasi anak mengenai seksual. Hasil penelitian mendapatkan hasil bahwa setiap ibu memiliki cara komunikasi yang berbeda namun satu tujuan. Strategi ibu dalam berkomunikasi ini juga berpengaruh pada komunikasi yang terjalin dengan anak tunarungu.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Edukasi Seksual, Ibu, Anak Tunarungu, Interaksi Simbolik