Permintaan akan text summarization meningkat karena meningkatnya jumlah konten online, terutama dalam pembuatan berita singkat dari dokumen berita. Namun, text summarization dalam bahasa Indonesia masih belum banyak digunakan. Pemrosesan bahasa Indonesia sendiri memiliki beberapa kesulitan, terutama dalam hal peringkasan teks. Penelitian ini menggunakan model yang telah dilatih untuk menggabungkan metodologi ekstraktif dan abstraktif untuk menyediakan metode hybrid text summarization yang dirancang untuk bahasa Indonesia. Dataset korpus bahasa Indonesia, IndoSUM dan Liputan6, digunakan untuk melatih model yang diusulkan. Metrik evaluasi skor ROUGE dan human evaluation digunakan untuk menilai temuan ringkasan dari model yang diusulkan. Dari hasil evaluasi, terlihat bahwa model yang diusulkan dapat dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Untuk studi lebih lanjut, penyelidikan yang lebih dalam dilakukan mengenai dampak peringkasan ekstraktif terhadap hasil peringkasan abstraktif. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa panjang ringkasan ekstraktif yang dipilih memiliki sedikit pengaruh terhadap hasil ringkasan abstraktif. Semakin besar persentase panjang kalimat yang dipilih pada setiap dataset, semakin tinggi skor ROUGE.