Sistem transportasi pintar (Smart Transportation System) mengubah cara
kita berpikir tentang masa depan mobilitas. Apalagi perkeretaapian di Indonesia
sedang berada dalam tahap transformasi menuju modernisasi transportasi dan
pengoperasian perkeretaapian. Teknologi seperti 5G, serat optik, dan cloud telah
muncul sebagai katalis untuk digitalisasi perkeretaapian dengan menyediakan
komunikasi berkecepatan tinggi dan latensi rendah.
Pada penelitian ini, dilakukan Perancangan Jaringan 5G pada lintas area
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), mengingat pembangunan infrastruktur
Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dengan panjang rute 142,3 km.
Membetang mulai dari Stasiun Halim (Jakarta Timur) sampai Stasiun Tegalluar
(Bandung Timur), menjadikan medan yang dilalui adalah dataran tinggi dan juga
terowongan. Perancangan ini dilakukan berdasarkan data panjang lintasan, medan
lintasan, dan kecepatan kereta. Perancangan ini menggunakan jaringan 5G-NR
(New Radio) dengan frekuensi 2,3 GHz dan Bandwidth 100 MHz, dengan
menggnakan parameter SS-RSRP, SS-SINR dan Throughput.
Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, didapat bahwa dalam
perancangan jaringan 5G NR (New Radio) menggunakan frekuensi 2,3 GHz dan
Bandwidth 100 MHz pada jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung lebih baik dilakukan
menggunakan Analisa cakupan, karena hampir keseluruhan area penelitian dapat
tercakup dengan sinyal dalam ketagori normal, rata-rata level sinyal SS-RSRP
adalah -83,19 dBm, rata-rata level sinyal SS-SINR 37,85 dBm dan Throughput
sebesar 554,5 Mbps dengan jumlah total site 27.
Kata kunci: (5G, KCJB, Smart Transportation System )