Krisis energi listrik sedang terjadi di beberapa negara diantaranya terjadi di pulau Bali. Karena cadangan listrik di Bali pada 2021 sudah tidak ideal karena berada di bawah 30 persen yaitu sekitar 28 persen, sedangkan pada tahun 2023 cadangan listrik hanya tinggal 13 persen. Karena itu sang penulis melakukan penelitian ini melakukan pengujian menggunakan purwarupa untuk melakukan efisiensi energi listrik, sehingga nantinya dapat implementasikan oleh masyarakat di Bali. Penelitian menggunakan konsep Internet of Things dan Smart Home yang berfokus pada efisiensi energi listrik dengan mengontrol lampu dan kipas. Pengujian akan membandingkan konsumsi daya listrik ketika menggunakan sistem otomatis dengan sistem manual yang nantinya akan diketahui seberapa besar efisiensi konsumsi energi listrik. Sistem otomatis berjalan menggunakan konsep pengkondisian ruangan didalam purwarupa dibantu dengan sensor PIR, DHT22 dan LDR untuk menghidupkan kipas dan lampu. Skenario pengujian sistem otomatis menggunakan objek yang digunakan antara lain adalah Hamster, Kotak Pensil dan tanpa objek. Pengujian tanpa sistem menyalakan kipas dan lampu tanpa bantuan alat beserta tanpa pengkondisian ruangan didalam purwarupa. Hasil efisiensi energi listrik dari perbandingan pengujian sebesar 28% hingga 67%. Data efisiensi yang didapatkan cukup signifikan untuk menghemat energi listrik yang nantinya bisa diimplementasikan pada masyarakat Pulau Bali.
Kata Kunci: Pemborosan Energi, Krisis Energi Dan Pangan, Kenaikan Harga Listrik.