Perkembangan pesat teknologi informasi telah memberikan dampak signifikan di
berbagai bidang, termasuk dalam bidang kesehatan. Dengan perkembangannya
yang semakin meningkat, mengakibatkan munculnya berbagai inovasi yang
menghasilkan sebuah sistem yang kompleks. Rumah Sakit Mata Masyarakat
(RSMM) Jawa Timur sebagai salah satu rumah sakit khusus dengan layanan
kesehatan mata memiliki sistem manajemen dalam mendukung keberlangsungan
proses bisnisnya yakni Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
SIMRS memiliki 41 modul didalamnya salah satunya adalah Layanan Dokter dan
Penunjang. Layanan Dokter dan Penunjang merupakan bagian terpenting dari
SIMRS dimana layanan ini melibatkan interaksi dokter dan pasien dalam proses
diagnose, perawatan, dan pengelolaan kondisi media. Namun, dalam
operasionalnya alur pelayanan dari layanan dokter dan penunjang saat ini belum
dilakukan penyelarasan antara strategi bisnis dengan strategi TI sehingga
menyebabkan permasalahan antrian pasien di bagian poli 1. Selain itu, terdapat
beberapa masalah koordinasi mencakup kurangnya komunikasi efektif, dan
penjadwalan yang tidak terkoordinasi. Disamping itu, berdasarkan hasil
perhitungan rata-rata antrian harian, ditemukan bahwa jumlah pasien berkisar
antara 70 hingga 100 per hari. Hal ini menunjukkan ketidak efisienan waktu dan
tenaga, mendorong kebutuhan solusi berbasis teknologi untuk mengoptimalkan alur
pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan
technology architecture pada Layanan Dokter dan Penunjang (SIMRS) di RSMM
Jawa Timur agar mendukung pemanfaatan SI/TI sesuai dengan strategi bisnis dan
strategi TI rumah sakit. Penelitian ini menggunakan framework The Open Group
Architecture Framework (TOGAF) dengan metode Architecture Development
Method (ADM) yang berfokus pada 5 (lima) fase yakni Phase A: Architecture
Vision, Phase B: Business Architecture, Phase C: Information System Architecture,
Phase D: Technology Architecture, dan Phase E: Opportunities and Solutions.
Hasil dari penelitian ini adalah berupa blueprint IT yang diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi, kualitas layanan, koordinasi internal, dan mengurangi
jumlah antrian khusus nya di Layanan Dokter dan Penunjang bagian Poli 1.