Surabaya adalah ibu kota dari Provinsi Jawa Timur yang dikenal dengan
sebutan Kota Pahlawan. Sebagai salah satu kota kedua terbesar di Indonesia,
Surabaya memiliki wilayah yang luas dengan populasi penduduk yang banyak.
Karena wilayah yang luas dan strategis, Surabaya dijadikan sebagai kota dagang
dan pelabuhan. Dalam hal ini membuat Kota Surabaya lebih maju dari kota-kota
yang lain. Karena memiliki kemajuan yang pesat, maka teknologi di Kota Surabaya
juga sangat dibutuhkan khususnya pada koneksi jaringan seluler. Salah satunya
Jaringan 5G yang memiliki kecepatan lebih tinggi 20 kali lebih cepat dari jaringan
generasi sebelumnya, sehingga dapat memberikan kemudahan layanan khususnya
pada bidang komunikasi di area perkotaan.
Perencanaan jaringan 5G New Radio dengan frekuensi sebesar 2300 MHz,
mencakup teknis coverage dan capacity. Dalam segi cakupan model propagasi
menggunakan propagasi Urban Macro, supaya mengetahui kelayakan perencanaan
jaringan 5G New Radio di Kota Surabaya, maka untuk analisis ekonominya
menggunakan skala Capital Expenditure (CAPEX), Operational Expenditure
(OPEX), dan Revenue kemudian untuk analisis ekonominya menggunakan Net
Present Value (NPV), dan Payback Period (PP). Pada rancangan penelitian ini
menggunakan skenario Non Stand Alone (NSA) karena skenario ini masih
mengggunakan infrastruktur dari jaringan 4G sehingga anggaran biaya yang
dikeluarkan lebih sedikit.
Penelitian ini pada perencanaan coverage menghasilkan 325 site dan pada
perencanaan capacity menghasilkan 88 site. Dari hasil simulasi perancanaan
coverage kemudian dilakukan optimasi agar hasil yang didapatkan sesuai dengan
standart 5G. Hasil dari optimasi tersebut menghasilkan 119 site dengan nilai SS-
RSRP sebesar -56,64 dBm, SS-SINR sebesar 24,43, dan throughput sebesar
280,307.82 kbps yang dimana nilai SS-RSRP termasuk kedalam klasifikasi
excellent, nilai SS-SINR termasuk kedalam sangat baik menurut KPI (Key
Performance Indicator), untuk perencanan capacity dengan menggunakan 88 site,
nilai sinyal SS-RSRP sebesar -58,01 dBm klasifikasi sinyal tersebut termasuk
kedalam kategori excellent, rata-rata sinyal SINR sebesar 24,91 dB klasifikasi
sinyal tersebut termasuk kedalam kategori sangat baik menurut KPI, dan
throughput yang dihasilkan sebesar 283,966.91 kbps. Sedangkan hasil dari analisis
ekonomi investasi modal awal CAPEX diperlukan sebesar -Rp. 8.843.133.240.480,
dan revenue yang didapat pada setiap tahun selalu mengalami peningkatan sehingga
NPV yang didapatkan bernilai positif, dan IRR, ROI, Net B/C, Gross B/C serta
payback period dari pembangunan jaringan 5G di Kota Surabaya dapat kembali
modal dalam waktu 3 tahun.
Kata Kunci : 5G New Radio, Non Stand Alone, Tekno-Ekonomi