Pada tahun 2023, sekitar 1,7% dari penduduk Indonesia menganut agama
Hindu atau sekitar empat juta orang dari total populasi Indonesia yang mencapai
250 juta orang. Salah satu UMKM, yaitu UD. Dupa Karya Mandiri menghasilkan
produk dupa dengan permintaan yang tinggi. Namun, pada perayaan Imlek dan
Nyepi tahun 2023, yang seharusnya mengalami peningkatan permintaan, justru
mengalami penurunan permintaan pasar akibat peningkatan jumlah produk yang
ditolak (cacat). Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan faktor penyebab cacat
produk, mengukur tingkat level sigma pada produksi dupa, kemudian dilanjutkan
dengan upaya perbaikan kualitas produk. Metodologi Six Sigma digunakan untuk
menangani permasalahan ini. Berdasarkan analisis, nilai sigma yang diperoleh
adalah 2,1, dan nilai DPMO sebesar 289.228.10, menunjukkan bahwa upaya
perbaikan masih diperlukan untuk mengurangi produk cacat, dengan harapan nilai
sigma dapat meningkat. Hasil penelitian ini merekomendasikan UD. Dupa Karya
Mandiri harus menetapkan SOP (Durasi Penjemuran, Penggunaan Bahan Dupa dan
Pemeliharaan Mesin), menggunakan sistem target produksi yang jelas, melakukan
pemeliharaan mesin secara terjadwal, melakukan pengecekan secara rutin,
membuat laporan produksi setiap bulan.
Kata kunci : Produk cacat, Kualitas, Dupa, Six Sigma