Permasalahan lingkungan menjadi sebuah isu yang terus menerus meningkat
belakangan ini terutama di kota-kota besar seperti Surabaya. Hal ini dikarenakan oleh
munculnya dampak negatif dari kerusakan lingkungan saat ini yang dikenal dengan
sebutan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah munculnya substansi fisik, kimia
atau biologi di atmosfer dalam jumlah banyak yang dapat membahayakan kesehatan
dan mengganggu kenyamanan. Kondisi udara di dalam ruangan bisa lebih berbahaya
daripada kondisi udara di luar ruangan dikarenakan sumber polusi di dalam ruangan
lebih banyak dan tidak terbuka seperti di luar ruangan. Salah satu contoh pencemaran
udara di dalam ruangan yaitu di mall. Mall merupakan pusat perbelanjaan yang selalu
ramai dikunjungi oleh banyak orang. Mall Royal Plaza ini memiliki daya tarik sendiri
di wilayah Surabaya Selatan. Lokasi mall ini berada di pusat Kota Surabaya yang
terletak di Jl. A.Yani no. 16-18 Surabaya. Sehingga mall ini mudah di akses dari
berbagai daerah baik menggunakan transportasi umum atapun kendaraan pribadi.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah alat monitoring kualitas udara ini
menggunakan sensor MQ135 untuk mengukur parameter karbon dioksida, kemudian
sensor MQ7 untuk mengukur parameter karbon monoksida di udara dan sensor MQ8
untuk mendeteksi adanya hidrogen di sekitar dan Sensor DHT11 untuk mendeteksi
suhu dan kelembapan. Setelah mendeteksi alat akan menampilkan data melalui serial
monitor dan data akan dikirim ke database menggunakan WiFi lalu data akan muncul
pada aplikasi blynk.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kinerja dari
Sistem Monitoring Kualitas Udara ini telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan,
ketika suatu sensor dapat mendeteksi adanya kualitas udara sesuai dengan parameter
yang digunakan, yaitu dengan cara diolah oleh mikrokontroler ESP32 kemudian data
akan dikirim ke aplikasi blynk setelah mikrokontroler terhubung ke WiFi.
Selanjutnya setelah dilakukan pengujian serta kalibrasi alat dan diperoleh
presentase error terbesar pada saat pengukuran gas CO2 sebesar 8% pada pengujian
hari ketiga di malam hari, untuk pengukuran presentase error terbesar gas CO sebesar
8% hari keempat di siang hari. Selanjutnya untuk hidrogen presentase error nya sebesar
0% mulai hari pertama sampai hari keempat pengujian, dan untuk suhu presentase
terbesar saat error yaitu 8% pada hari ketiga di siang hari, dan yang terakhir presentase
error terbesar kelembapan yaitu 0% mulai hari pertama sampai hari keempat pengujian
Kata Kunci: Monitoring udara, IoT (Internet of Things), Sensor