Para elit politik melakukan dinamika politik, safari politik, dan bongkar pasang koalisi pengusungan. Sebagai pejabat negara dan politik yang aktif, ia berkontribusi pada dinamika politik menjelang pemilu 2024. Jokowi memiliki figur sentral berdasarkan kemampuannya untuk merangkul atau menyingkirkan lawan politik 2019 untuk bergabung dalam koalisi. Pidato politik sebagai bagian dari komunikasi politik menjadi sumber untuk memahami arah kebijakan pemerintah dan pandangan Jokowi terhadap isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia menjelang pemilu 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan model analisis wacana kritis Teun A Van Dijk untuk melihat mengapa wacana ini menjadi agenda kepresidenan Jokowi. Penelitian ini menemukan bahwa praktik demokrasi yang berbasis oligarki dapat bersumber dari ketenaran pejabat publik yang merintis dari akar rumput atau tanpa dipengaruhi oleh kekayaan dan menjadi sebuah kekuatan. Analisis ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai wacana kesinambungan kepemimpinan bahwa Presiden Jokowi memiliki berbagai diksi. Dalam konteks sosial ia pandai mempengaruhi untuk memperkuat eksistensi feodalisme, oligarki, dan demokrasi di periode kedua, temuan pada bagian kognisi sosial Presiden Jokowi berusaha meredam polarisasi. Kata kunci: Presiden Jokowi, pemilu 2024, Politik, Oligarki