Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ini banyak disoroti oleh media daring di Indonesia. Beberapa media daring yang ada di Indonesia aktif memberitakan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah, diantaranya yaitu media kompas.com, CNNIndonesia, CNBC, liputan6, detik.com, bola.net dan masih banyak lagi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana media detik.com dan bola.net dalam melakukan pembingkaian terhadap pemberitaan mengenai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dengan menggunakan analisis pembingkaian model Robert N. Entman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivisme, yaitu melihat bahwa realita adalah hasil dari sebuah konstruksi sosial. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni dengan melakukan dokumentasi terhadap media dan berita yang dipilih. Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari data yang telah didokumentasikan yang nantinya memperoleh catatan kecil yang berkaitan terhadap permasalahan yang dikaji, sehingga data bersifat sah bukan sesuai perkiraan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berita yang diterbitkan oleh media detik.com lebih menitikberatkan pada latar belakang penyebab dari FIFA mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah yaitu terdapat penolakan pada timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia. Indonesia juga dianggap menjadi korban politisasi dari dicabutnya hak tuan rumah tersebut. Sementara berita yang diterbitkan oleh media bola.net lebih menitikberatkan pada kekecewaan dan penyesalan dari beberapa pihak seperti pemain Timnas U-20 Indonesia hingga pejabat atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kata Kunci: Media daring, Pembingkaian, Berita, Paradigma Konstruktivisme