Dalam sedekade terakhir, industri perawatan tubuh di Indonesia,mengalami perkembangan, namun terhambat oleh defisit neraca perdagangan berkepanjangan yang mengancam cadangan devisa dan nilai tukar rupiah. Apalagi dengan adanya faktor global, seperti suku bunga yang meningkat, krisis ekonomi China, perang dagang AS-China, dan pandemi telah memicu melemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini berdampak pada industri perawatan tubuh karena depresiasi nilai mata uang dapat meningkatkan harga bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi pendapatan perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami potensi kebangkrutan yang mungkin terjadi pada perusahaan industri produk perawatan tubuh yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2022. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis tingkat ketepatan model Zmijewski dalam meramalkan kebangkrutan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Objek Penelitian ini menggunakan 4 perusahaan industri produk perawatan tubuh yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2022. Metode analisis yang digunakan adalah Model Zmijewski untuk menganalisis potensi kebangkrutan pada perusahaan di industri produk perawatan tubuh, dan dilakukan pengecekan tingkat akurasi dari model Zmijewski dalam memprediksi kebangkrutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 perusahaan di industri produk perawatan tubuh diprediksi sehat. Artinya keempat perusahaan tersebut tidak berpotensi mengalami kebangkrtuan. Dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan industri produk perawatan tubuh, model Zmijewski memiliki tingkat akurasi yang tinggi sebesar 100%.
Meskipun hasil yang diperoleh dari keempat perusahaan dalam kondisi sehat, perusahaan tetap harus menghindari terlalu banyak mengandalkan hutang untuk membiayai asetnya, Perusahaan juga harus memastikan bahwa aset lancarnya cukup untuk membayar kewajiban lancarnya, serta memiliki cadangan kas untuk mengatasi situasi darurat. Selain itu, perusahaan harus berusaha meningkatkan margin labanya.