Industry 4.0 telah menjadi standar global bagi industri manufaktur untuk terus bersaing di era digital. Bagi Indonesia, hal ini merupakan peluang untuk dapat merevitalisasi sektor manufaktur yang berkontribusi cukup besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Making Indonesia 4.0” menjadi roadmap pemerintah dalam upaya transformasi tersebut yang menyasar 5 (lima) sektor prioritas yang salah satunya adalah industri makanan dan minuman dengan tingkat dampak dan kelayakan yang tinggi. Namun demikian, industri makanan dan minuman berada pada tingkat kematangan digital atau kesiapan Industry 4.0 yang rendah berdasarkan kajian World Economic Forum. Fenomena tersebut menjadi fokus yang akan dieksplorasi pada penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami tingkat kematangan digital atau kesiapan Industry 4.0 saat ini pada sektor industri manufaktur makanan dan minuman di Indonesia, sekaligus menggali dimensi-dimensi yang secara spesifik menjadi prioritas bagi sektor industri tersebut yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan roadmap implementasi Industry 4.0.
Fenomena pada penelitian ini akan dieksplorasi menggunakan metode campuran (mixed-method) dengan model explanatory sequential design. Pada tahap pertama akan dilakukan pengukuran tingkat kesiapan Industry 4.0 berdasarkan framework Smart Industry Readiness Index (SIRI). Pengukuran dilakukan terhadap 7 (tujuh) perusahaan makanan dan minuman skala besar yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Pada tahap kedua, hasil pengukuran akan diproses dengan menggunakan framework SIRI The Prioritization Matrix dengan memperhitungkan aspek indikator performa, dan jangka waktu perencanaan strategis perusahaan, sehingga dihasilkan dimensi-dimensi prioritas dalam pengembangan Industry 4.0. Wawancara dengan 3 (tiga) praktisi industri dari perusahaan partisipan dilakukan guna menggali lebih dalam dimensi-dimensi tersebut sekaligus menjadi dasar pengembangan roadmap implementasi Industry 4.0 yang spesifik bagi industri makanan dan minuman.
Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat kesiapan Industry 4.0 perusahaan makanan dan minuman skala besar di Indonesia memiliki indeks kesiapan lebih tinggi dibandingkan rata-rata global namun masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan global dalam kategori best-in-class. Guna meningkatkan tingkat kesiapan tersebut, didapatkan 4 (empat) dimensi prioritas yaitu Vertical Integration, Shop Floor Intelligence, Shop Floor Automation dan Workforce Learning & Development yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Sebagai hasil akhir penelitian, roadmap implementasi Industry 4.0 dikembangkan berdasarkan strategic planning horizon, dimensi prioritas, serta inisiatif yang teridentifikasi pada fase kualitatif guna mencapai tingkat kesiapan perusahaan global best-in-class.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi perusahaan-perusahaan di sektor industri pengolahan makanan dan minuman di Indonesia dalam merencanakan dan mengimplementasikan Industry 4.0. Selain hal tersebut penelitian ini juga dapat berkontribusi bagi para akademisi dalam penggunaan metode mixed method dengan model sequential explanatory design.