Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pihak yang terlibat di dalam ekosistem bisnis agro di Kabupaten Bandung dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penyusunan strategi di PT BDS sebagai BUMD yang bergerak di bidang Agrobisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekosistem bisnis dalam memetakan peran dan pihak yang terlibat dalam ekosistem bisnis agro di Kabupaten Bandung dengan menggunakan konsep kerangka pemikiran model bisnis Kamaladin, et al (2021) dan model Zheng Ma (2019). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus.
Berdasarkan hasil penelitian, aktor yang terlibat diantaranya terdiri dari ekosistem: Pemerintah: Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian, Dispakan; Pelaku Bisnis: supplier pupuk, supplier pangan, pengepul/tengkulak, konsumen, UMKM/merchant, pasar tradisional/modern, lembaga asuransi, perbankan (BPR, BJB, BRI, Himbara), Log trans (Grab/Gojek), pergudangan, BUMD (BDS), investor; Komunitas: Petani; Akademisi: dosen universitas; Media: media masa. Strategi ekosistem mengimplementasikan strategi ekosistem, yaitu orkestra. Analisis PESTEL mengidentifikasi faktor-faktor kunci, dan kesimpulan penelitian menekankan adaptabilitas dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam ekosistem agrobisnis di Kabupaten Bandung. Rekonfigurasi model bisnis, dengan BDS sebagai pusat inovasi, dapat meningkatkan efisiensi dan respons terhadap dinamika ekosistem.
Untuk mencapai visi dan misi, diperlukan pengembangan ekosistem lebih lanjut agar perusahaan dapat mengimplementasikan strategi bisnis jangka pendek, menengah, dan panjang yang terfokus pada perdagangan, agrobisnis, dan pengembangan industri agro.
Kata Kunci: Ekosistem Bisnis, Manajemen Strategi, BUMD, Pemerintah Daerah