Dampak pandemi COVID-19 terhadap kehidupan sehari-hari dan penyesuaian ekonomi negara serta perusahaan telah mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan, yang dapat menjadi tanda awal kesulitan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh manajemen laba, strategi bisnis, dewan direksi, dan debt asset ratio yang dimoderasi oleh ukuran perusahaan terhadap kesulitan keuangan. Dengan menggunakan metode purposive sampling, 10 perusahaan telekomunikasi di Asia Tenggara dari tahun 2013 hingga 2022 dipilih sebagai sampel. Analisis dilakukan melalui regresi logistik dan regresi moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, manajemen laba, strategi bisnis, dewan direksi, dan rasio utang terhadap aset secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesulitan keuangan. Namun, secara individu, manajemen laba, dewan direksi, dan debt asset ratio memiliki pengaruh negatif terhadap kesulitan keuangan, sementara strategi bisnis tidak berpengaruh. Pengaruh ukuran perusahaan sebagai moderator terhadap rasio utang terhadap aset terhadap kesulitan keuangan tidak signifikan. Keterbatasan penelitian ini terletak pada variabel yang dipilih, subjek penelitian, dan periode waktu yang dipelajari. Orisinalitas penelitian ini terletak pada fokusnya selama 10 tahun pada perusahaan telekomunikasi di ASEAN dalam menghadapi kesulitan keuangan, meskipun dengan berbagai keterbatasan yang ada.