Sebagai manusia sekarang ini kita selalu membutuhkan teknologi salah satu nya adalah smartwatch, saat ini hubungan perangkat semacam ini dengan lingkungan alam menjadi lebih penting untuk dipelajari. Smartwatch membutuhkan energi untuk beroperasi dan energi ini disimpan di dalam baterai yang terhubung dengan perangkat. Akhir-akhir ini, telah terjadi pergeseran cara pengisian baterai pada beberapa perangkat salah satu nya smartwatch, yaitu dari pengisian kabel ke nirkabel (wireless). Wireless Charging dianggap sebagai teknologi transformasional di dunia, banyak produsen besar yang telah berinvestasi dalam teknologi ini. Namun, mekanisme pengisian nirkabel (wireless) saat ini yang termasuk salah satunya untuk smartwatch dianggap lambat dan tidak efisien energi dibandingkan dengan pengisian kabel. Inefisiensi seperti itu pada gilirannya dapat memperburuk dampak buruk smartwatch terhadap lingkungan. Makalah ini membahas masalah inefisiensi energi selama pengisian nirkabel (wireless) smartwatch dengan membandingkan praktik pengisian daya yang berbeda untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi. Secara keseluruhan pada percobaan yang telah diteliti pengisian daya dalam kondisi mati secara nirkabel ditemukan lebih hemat energi daripada dua kondisi lainnya yang berpotensi menghemat 0,000098 kWh dan begitu juga pada pengisian daya berbasis kabel berpotensi menghemat 0,000096 kWh. Rata-rata konsumsi energi tertinggi pada pengisian daya berkabel dan nirkabel terjadi pada saat smartwatch ON + WiFi ON dimana pada pengisian daya secara wireless (nirkabel) mengkonsumsi daya sebesar 0,000228 kWh sedangkan pada pengisian daya berkabel sebesar 0,000205 kWh