Fenomena Profesi Influencer di Instagram Semakin populer khususnya pada bidang bisnis kuliner dimana setiap Influencer pasti memiliki keunikan serta ciri khas yang berbeda dalam mengkomunikasikan suatu produk/merek agar terciptanya E-WOM. Kendala yang muncul datang dari Influencer itu sendiri mengenai bagaimana ia dapat membentuk interaksi kepada audiens yang baik sehingga dapat menciptakan E-WOM berdasarkan Teori Interaksi Simbolik dengan tiga konsep penting Mind, Self, Society sedangkan konten yang dibuat tidak mengandung prinsio Be Remarkable mengenai Kreatifitas Angle Process. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Interaksi Influencer @Batamliciouz Melalui Instastory Instagram Sebagai Perantara Terciptanya Electronic Word Of Mouth Pada Kembang Ayu Café. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif. Penelitian informan didasarkan pada Snowball Sampling Non-Diskriminatif Eksponensial yang dimana ketika satu narasumber memberikan beberapa rujukan untuk dapat peneliti gali sampai dirasa informasi dan data sudah cukup. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa @Batamliciouz berhasil mempromosikan Kembang Ayu Café melalui InstaStory dengan menggabungkan Mind, Self, Society dan prinsip Be Remarkable, Be Relevant, Be Reasonable, Be Repeatable. Mesikpun tantangan kreativitas muncul, kesuksesan dicapai dengan interaksi yang dilakukan @Batamliciouz melalui penyampaian informasi yang jelas (Mind), citra yang positif (Self), dan konten yang mengundang Topicality (Society) sehingga berkontribusi positif untuk menciptakan Electronic Word of Mouth.
Kata Kunci: Interaksi Influencer, Interaksi Simbolik, Electronic Word of Mouth, Komunikasi, Instagram Story.