Pandemi COVID-19 telah menimbulkan kesulitan yang luar biasa bagi Indonesia dan juga bagi seluruh dunia. Dalam konteks pandemi, banyak orang dewasa mencari informasi tentang COVID-19 tidak hanya dari sumber berita tradisional, tetapi juga dari media sosial, terutama Twitter. Berdasarkan data survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 83,6% responden mengaku mengetahui prosedur medis dan pencegahan COVID-19 melalui media sosial. Dengan 237,8 juta pengguna aktif harian di Twitter antara bulan Januari dan Desember 2021, Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar untuk platform ini di seluruh dunia dengan peningkatan pengguna Twitter sebesar 16,6%. Dengan jumlah pengguna yang terus berkembang, peran media sosial dalam menyatukan masyarakat dan menyediakan informasi yang relevan akan tetap menjadi faktor penting dalam upaya penanganan pandemi ini. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan media sosial Twitter terhadap kebutuhan informasi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode regresi linear sederhana dari total 65 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variable bebas terhadap variable terikat sebesar 31% sedangkan sisanya 69% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti.