Geometri Coworking Space di Palangka Raya dirancang sebagai inkubator pertumbuhan industri startup dalam era industri 4.0. Dalam konteks pesatnya perkembangan bisnis digital di Indonesia, khususnya di Jakarta, fenomena coworking space menjadi kunci dalam mendukung ekosistem startup. Upaya pemerintah, seperti Digital Entrepreneurship Academy (DEA), mendorong kebutuhan akan ruang kerja yang tidak hanya efisien tetapi juga menciptakan lingkungan kolaboratif. Geometri Coworking Space diharapkan menjadi wadah untuk pertukaran ide dan inovasi, menawarkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan beragam pengguna. Dengan desain interior yang mempertimbangkan perilaku manusia dan menggabungkan nilai-nilai coworking space, seperti sustainability dan kolaborasi, tempat ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang kerja tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Kesinambungan dukungan pemerintah dan pengembangan ekosistem startup menjadi faktor kunci dalam menggarisbawahi peran Geometri Coworking Space sebagai pelopor dalam mendukung pertumbuhan bisnis digital di Palangka Raya. Pentingnya nilai-nilai coworking space, seperti sustainability dan kolaborasi, diintegrasikan dalam setiap aspek perancangan Geometri Coworking Space. Harapannya, tempat ini tidak hanya menjadi ruang kerja yang efisien tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal di Palangka Raya. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan perkembangan ekosistem startup lokal menjadi faktor utama yang akan menggarisbawahi peran Geometri Coworking Space sebagai pelopor dalam mendukung pertumbuhan bisnis digital dan kreatif di kota ini. Dengan begitu, Geometri Coworking Space bukan hanya sebuah tempat, melainkan sebuah ekosistem yang mewujudkan visi mendukung dan mempercepat pertumbuhan industri startup yang berkelanjutan di tengah-tengah kemajuan teknologi dan dinamika ekonomi modern. Tujuan dari perancangan coworking space ini adalah untuk menciptakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan standar atau prasyarat coworking untuk meningkatkan kenyamanan serta produktivitas demi mendukung kegiatan sosial dan berinteraksi antar pengguna. Untuk mengetahui hal tersebut. metode yang digunakan dalam perancangan ini meliputi wawancara, observasi, studi lapangan, dokumentasi, dan studi literatur. Berdasarkan hasil pengolahan data yang ada, ketersediaan fasilitas coworking belum sepenuhnya dapat menunjang kebutuhan para penggunanya khususnya dalam nilai interaksi dan kolaborasi. Untuk itu perancangan ulang perlu dilakukan yang dapat memperhatikan kebutuhan para penggunanya guna menunjang aktivitas yang ada dalam coworking space.
Kata Kunci : Coworking, Perilaku, Bisnis