Proses pengembangan sebuah software diawali dengan Requirement Engineering atau RE yang merupakan proses pengumpulan requirements atau syarat-syarat dalam pembangunan sebuah software. Akan tetapi dalam penerapannya juga proses RE mengalami kekurangan, contohnya adalah dalam proses pengumpulan requirement dari pengguna, yang mana didapati bahwa proses RE masih mengalami permasalahan dalam memenuhi keinginan pengguna, dan requirement yang didapatkan terkadang masih tidak sesuai. Sehingga dilakukan upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan mengimplementasikan penggunaan proses design thinking. Proses design thinking atau DT merupakan sebuah proses menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif. DT juga merupakan proses yang berfokus pada pengguna. Namun dalam penggunaan DT untuk membantu proses RE didapatkan juga kekurangan-kekurangan, beberapa kekurangan tersebut adalah masih be lum ada pemetaan dari bagian DT mana saja yang dapat digunakan dalam membantu menyelesaikan RE dan juga kurangnya dokumentasi dari proses DT tersebut. Sehingga pada penelitian ini membangun mesin parsing user requirement untuk menanggulangi kekurangan dokumentasi dalam penggunaan DT dalam membantu dalam proses RE dan juga memetakan artefak DT yang dapat digunakan untuk membantu proses RE tersebut. Melalui penelitian ditemukan bahwa artefak DT dapat digunakan dalam pembentukan user requirement, artefak tersebut yaitu; Point Of View (POV), How Might We (HMW), Empathy map, User Pesona,dan Site Map. Kemudian, dokumen user requirement yang dihasilkan dapat menggunakan Affinity Map dalam pembangunannya agar mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai dengan hasil validasi.
Kata Kunci: Requirement Engineering, Design thinking, User Requirement