Website admin peternakan Basu Dairy Farm merupakan sistem informasi berbasis web yang dikembangkan menggunakan arsitektur monolithic. Proses pengiriman (delivery) perubahan source code dari repository GitLab pada branch “main” (development) ke server main (production) membutuhkan waktu yang lama karena proses build dan deploy dilakukan manual. Hal ini menyebabkan waktu pengiriman (delivery time) menjadi lama. Untuk mengatasinya, penelitian ini menerapkan Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD) sebagai solusi. Alat CI/CD yang digunakan adalah Jenkins dan GitLab CI/CD dikarenakan alat tersebut open source dan paling populer. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan delivery time dari kedua alat tersebut. Delivery time didapat ketika proses build mulai dijalankan sampai proses deploy selesai dijalankan. Analisis mencakup waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan proses build dan deploy dari alat CI/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan Jekins dan GitLab CI/CD berhasil diimplemantasikan dan dapat mengotomatisasi proses build dan deploy. Dalam hal implementasi, Jenkins membutuhkan konfigurasi yang mendalam sehingga terlihat rumit, sedangkan GitLab CI/CD menawarkan konfigurasi yang sederhana dan mudah. Dalam tiga percobaan yang dilakukan, Jenkins menunjukkan rata-rata waktu lebih cepat dalam menyelesaikan proses build dan deploy, sehingga Jenkins memiliki delivery time lebih baik daripada GitLab CI/CD dalam konteks proses pengembangan website admin Basu Dairy Farm.