Industri batik di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas
dari jasa para pelaku industri batik daerah baik pada skala besar maupun kecil. Kondisi tersebut
secara tidak langsung menimbulkan persaingan antar bisnis, hingga salah satu UMKM bernama
Hasan Batik Bandung yang mempelopori motif Batik Bandung mulai kehilangan eksistensi di
antara kompetitornya. Dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner, ternyata hal ini
disebabkan oleh kondisi eksterior butik Hasan Batik Bandung yang belum memberikan visual
yang menarik perhatian dan terkesan tertutup menurut para calon konsumen, sehingga belum
berhasil menimbulkan perilaku konsumen. Oleh karena itu, penelitian dan perancangan tentang
strategi membangun exterior store atmosphere sebuah butik batik dilakukan menggunakan
pendekatan penelitian Individual Differences. Pengumpulan data dilakukan melalui proses
observasi, penyebaran kuesioner, dan wawancara yang kemudian divalidasi menggunakan
metode triangulasi data dan dianalisis dengan matriks pembanding dan SWOT. Dengan
keterbatasan Hasan Batik Bandung sebagai UMKM, pemilihan strategi memperbaiki
kekurangan dengan memanfaatkan peluang yang ada perlu dilakukan dan diterapkan pada tiap-
tiap elemen eksteriornya, yaitu fasad, landscape, signage, pintu masuk, window display, dan
area parkir. Hasil penelitian ini kemudian juga menghasilkan rekomendasi desain yang juga
ditampilkan secara visual sebagai prototipe.
Kata Kunci: Exterior, Hasan Batik Bandung, Perilaku Konsumen, Store Atmosphere