Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada keberlanjutan perusahaan kerajinan tradisional Tembaga dan Kuningan di Desa Tumang, Boyolali, Jawa Tengah Indonesia, yang menghadapi tantangan akibat globalisasi dan produksi massal. Desa Tumang, dikenal sebagai "kampung tembaga," memiliki warisan panjang dalam menciptakan produk kerajinan tangan unik. Meskipun Desa Tumang masih perlu meningkatkan kesadaran masyarakat, potensinya dapat ditingkatkan melalui partisipasi aktif dalam pameran dagang. Pameran kerajinan tradisional dianggap sebagai cara efektif untuk meningkatkan eksposur kerajinan Desa Tumang, menarik perhatian calon pembeli, dan memperluas pangsa pasar. Pengembangan industri kerajinan tangan di Desa Tumang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga pada pelestarian budaya dan penciptaan lapangan kerja. Dalam konteks ini, strategi peningkatan promosi dan desain booth pameran dianggap sebagai tindakan strategis untuk mendukung keberlanjutan kerajinan tembaga dan kuningan di Desa Tumang dan melestarikan kekayaan budaya melalui kerajinan tradisional. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah design thinking, melibatkan pengumpulan data dari pihak terkait melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, visibilitas, dan pangsa pasar Desa Tumang melalui partisipasi aktif dalam pameran dagang. Diharapkan tindakan ini dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya pada aspek ekonomi lokal tetapi juga pada pelestarian budaya dan warisan Desa Tumang, Boyolali, Indonesia.
Kata kunci: Desain Booth pameran, Kerajinan Tradisional, Pelestarian Budaya, Tumang, Boyolali.