Namicalung adalah sebuah Kampung di Majalaya yang terletak di wilayah Desa
Bojong. Kampung ini memiliki sejarah yang kuat dalam pengembangan Sarung
Tenun di Majalaya. Meskipun Sarung Tenun Majalaya menghadapi ancaman
kepunahan, Namicalung masih mempertahankan warisan identitasnya yang
memiliki potensi untuk menghidupkan kembali tradisi Sarung Tenun Majalaya.
Kurangnya pengetahuan masyarakat, absennya identitas visual, dan rendahnya
kesadaran terhadap Sarung Tenun Majalaya menjadi kendala utama dalam
mempertahankan keberlanjutan industri sarung tenun tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap sejarah,keberadaan,
dan motif khas Sarung Tenun Majalaya dengan melibatkan pengembangan identitas
visual dan pemanfaatan Festival Sarung Majalaya sebagai strategi utama
revitalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan desain berbasis design
thinking, fokus pada proses empati, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian
mencakup pengembangan identitas visual sebagai elemen utama dalam strategi
promosi, dengan harapan Festival Sarung Majalaya dapatmenciptakan pengalaman
berkesan, meningkatkan minat beli, dan mendukungkeberlanjutan industri sarung
tenun di Majalaya. Formula brand activation juga dirumuskan sebagai panduan
untuk memaksimalkan upaya pemerintah terkaitdalam merevitalisasi Sarung Tenun
Majalaya. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada upaya melestarikan
dan mengembangkan warisan budaya melalui inovasi strategis dalam promosi dan
revitalisasi industri tradisional.
Kata kunci: Revitalisasi, Sarung Namicalung, Festival Sarung Majalaya.