ABSTRAK : Industri fashion dikenal sebagai industri global yang diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang, fashion menjadikan peluang bagi bidang industri bisnis yang menginginkan penjualan dengan pendapatan yang pesat. Termasuk brand-brand fashion di Indonesia yang berbondong menggeluti bisnis fashion pakaian. Salah satunya adalah merek Bigjill asal kota Bandung, Bigjill telah berdiri sejak tahun 2010 hingga masih berjalan sampai kini. Namun Bigjill tidak dapat bersaing dipasar karena konsumen menganggap Bigjill telah telah menghilang sehingga penjualan menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan Bigjill tidak dapat menentukan karakteristik melalui nilai merek yang pas sebagai ciri khas nya untuk pembeli, tidak adanya USP (uniqe selling proposition) dalam penjualannya sangat berpengaruh terhadap kurangnya brand awareness. Banyaknya variasi style pada pakaian merek Bigjill menjadikan konsumen tidak terbentuk segmentasi pasarnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penerapan teknik metode SCAMPER pada perancangan desain fashion merek Bigjill.
Kata kunci : Fesyen, Nilai merek, uniqe selling proposition (USP), brand awareness