Bandar Udara Husein Sastranegara mempunyai permasalahan pada manajemen pengelolaan piutang untuk mitra usahanya dengan tiga faktor permasalahan, yaitu konfirmasi pembayaran piutang yang lama, pengumpulan piutang yang masih manual, dan terjadi piutang macet. Pada Bandar Udara Husein Sastranegara akan terjadi pemindahan operasional ke Bandar Udara Kertajati untuk menghindari permasalahan serupa maka perlu dicari solusi untuk pengelolaan piutang usaha demi keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan, dengan permasalahan dan keterbatasan yang ada maka dirancanglah sebuah sistem untuk pengelolaan dan penagihan piutang usaha, dengan adanya sistem ini dapat membantu perusahaan untuk mengelola piutangnya dan membantu pemilik mitra usaha memonitoring tagihan usahanya sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektfitas pada penagihan dan pengelolaan piutangnya. Pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan metode Waterfall dengan tahapan analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, pembuatan kode program, pengujian, dan pendukung atau pemeliharaan. Fitur untuk sistem pengelolaan dan penagihan piutang terdiri dari mitra usaha, akses, invoice, pembayaran, surat peringatan, laporan, dan profil. Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan hasil selisih waktu siklus proses penerbitan invoice sebesar 6,33 jam dan penambahan efisiensi sebesar 3,86%, lalu selisih waktu siklus proses penagihan sebesar 9,91 jam dan penambahan efisiensi sebesar 13,14%, serta selisih waktu proses pembayaran sebesar 18,8 jam dan penambahan efisiensi sebesar 8,39%. Terakhir, selisih waktu proses pelaporan sebesar 10,17 jam dan penambahan efisiensi sebesar 3,32%. Uji kelayakan penggunaan juga dilakukan menggunakan System Usability Score (SUS) menunjukkan skor 73,06 yang masuk dalam kategori acceptable.