Film dipahami sebagai representasi realitas budaya masyarakat karena film digunakan sebagai gambaran yang memperlihatkan bagaimana suatu budaya hidup di dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam film bertujuan untuk meningkatkan apresiasi budaya Indonesia. Budaya menjadi sebuah tema menarik bagi para sineas untuk membuat film khususnya budaya Sunda. Film “Si Kabayan” (1975) dan “Kabayan Jadi Milyuner” (2010) sebagai contoh film bertema kebudayaan Sunda yang menggambarkan bagaimana kebudayaan Sunda dalam kehidupan sehari-hari yang sudah menjadi kebiasaan bagi orang Sunda di tatar Sunda. Namun representasi budaya Sunda yang keliru dalam film “Si Kabayan” (1975) justru menciptakan sebuah sterotip negatif terhadap orang Sunda melalui karakter Kabayan. Bentuk-bentuk budaya Sunda pada tahun 1975 dan 2010 hadir dalam karakterisasi tokoh dalam film “Si Kabayan” (1975) dan “Kabayan Jadi Milyuner” (2010). Dengan menggunakan metode penelitian studi komparatif terkait perbedaan untuk melihat adanya perbedaan budaya Sunda di tahun 1975 dan tahun 2010 yang terdapat dalam karakter Kabayan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bentuk budaya Sunda berupa ciri fisik, perilaku orang Sunda, kebiasaan orang Sunda, serta penggunaan bahasa sehari-hari.
Kata Kunci: Karakterisasi, Budaya Sunda, Kabayan, Film, Studi Komparatif