ABSTRAK
Griya Harapan Difabel adalah salah satu kepengurusan Dinas Sosial Jawa Barat memiliki komitmen untuk menjadi rumah bagi teman-teman difabel dengan membuat banyak program salah satunya pemberdayaan membatik dan handycraft untuk teman-teman difabel. Dalam usahanya untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka, Salah satunya dalam gerakan SDG nomor 10 untuk kesetaraan dijadikanlah sebuah usaha dengan melibatkan difabel salah satunya yatu Batik Griya Harapan Difabel. Persaingan bisnis muncul karena adanya pesaing-pesaing yang memiliki jasa atau produk yang sama. perlunya ciri khas, kualitas, dan variasi. Batik GHD menghasilkan banyak produk, hanya saja program dari Griya Harapan Difabel ini masih jarang melaksanakan kolaborasi antar program-program kegiatan mereka yang lain untuk menghasilkan produk yang jauh lebih baik lagi. Penelitian ini bermaksud untuk menggabungkan 2 program yang berbeda untuk berdiskusi dan merancang suatu hal yang baru dari hasil kreativitas difabel selama di Griya Harapan Difabel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode design thinking dengan di dukung sengan metode lainnya seperti wawancara, observasi, studi literatur, Analisis SWOT, Partisipatory Design, dan Kolaborasi dalam prosesnya.
Kata Kunci: Kolaborasi, Disabilitas, Pengembangan Produk