Penelitian ini bertujuan mengembangkan model distribusi keuntungan dalam rantai pasok agroindustri kopra di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, dengan fokus pada penentuan harga yang adil, pengelolaan biaya efisien, dan perbaikan proses bisnis. Distribusi keuntungan yang tidak seimbang antara petani, tengkulak, dan pengepul telah menjadi permasalahan utama dalam industri ini, tercermin dari perbandingan biaya dan pendapatan yang signifikan. Dengan mengintegrasikan metode Cooperative Stackelberg Game ke dalam analisis, penelitian ini memodelkan interaksi strategis antar pelaku untuk mencari solusi optimal dalam permainan distribusi keuntungan. Hasil perhitungan menunjukkan ketidakseimbangan yang mencolok antara biaya dan pendapatan, dengan perbandingan 1:4,09 untuk petani, 1:12,87 untuk tengkulak, dan 1:7,78 untuk pengepul. Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, penelitian menyarankan pendekatan kolaboratif dengan menerapkan konsep negosiasi kooperatif dan strategi kolaboratif. Analisis keseimbangan Nash dan simulasi skenario strategis digunakan untuk merumuskan solusi distribusi keuntungan yang optimal, sambil meningkatkan transparansi informasi dan menyusun perjanjian kontrak yang jelas di antara pelaku. Selain itu, penelitian ini mendorong inovasi dalam proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi operasional. Penerapan model ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam distribusi keuntungan, menghasilkan dampak positif pada pendapatan dan keberlanjutan agroindustri kopra. Temuan dan rekomendasi dari penelitian ini memberikan panduan bagi pelaku industri, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait untuk mencapai distribusi keuntungan yang lebih adil dan berkelanjutan dalam rantai pasok agroindustri kopra.
Kata Kunci : Distribusi keuntungan, Rantai pasok agroindustri kopra, Cooperative Stackelberg Game, Efisiensi biaya