Infeksi nosokomial atau infeksi yang dikenal sebagai infeksi yang hanya terjadi di rumah sakit, telah menjadi masalah yang krusial. Infeksi ini dapat dapat diperoleh dan ditularkan melalui pasien, tenaga kesehatan dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Tenaga kesehatan di rumah sakit memiliki peran yang sangat rentan dalam penularan infeksi nosokomial dikarenakan memiliki frekuensi lebih sering dalam berhubungan langsung dengan pasien maupun alat-alat medis yang telah terkontaminasi. Rumah Sakit XYZ merupakan salah satu rumah sakit yang terletak di bandung yang pernah mengalami infeksi nosokomial dengan jenis Covid-19 yang meningkat di tahun 2020 sampai dengan 2022. Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa kenaikan kasus ini terjadi karena ketidakpatuhan karyawan yang ada di rumah sakit dalam menerapkan standard precaution. Standard precaution merupakan hal-hal dasar yang harus dipatuhi oleh karyawan rumah sakit seperti menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berkontakan dengan pasien atau alat yang terkontaminasi, mencuci tangan, menggunakan hand gloves, menggunakan masker dan lain-lain. Untuk memperbaikinya, diperlukan kesadaran dari karyawan rumah sakit untuk mematuhi aturan yang berlaku di rumah sakit. Maka dari itu, dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan safety climate untuk mengukur kesadaran karyawan terhadap aturan dan pandangan terhadap manajemen yang telah berlaku. Pendekatan safety climate ini nantinya akan dilihat hubungannya dengan safety behavior, dengan tujuan untuk melihat bagaimana karyawan bertindak dan pengaruhnya dalam memperbaiki penularan penyakit di lingkungan kerja. Selain itu, akan dilihat juga hubungan nosocomial risk infection dengan safety behavior. Hubungan antar variabel ini akan diolah menggunakan pengujian hipotesis dengan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari interpretasi dan analisis hipotesis tersebut, kemudian akan dikembangan dalam bentuk aplikasi agar dapat dimanfaatkan sebagai alat ukur yang dapat digunakan untuk mencegah penularan infeksi nosokomial di Rumah Sakit XYZ. Pengembangan aplikasi tersebut akan dilakukan dengan metode Design Thinking.