Di tengah berkembangnya tren kendaraan listrik pada tahun ini, maka salah satu yang
menjadi fokus BRIN saat ini adalah mengembangkan kendaraan listrik otonom roda tiga.
Komponen utama dari sebuah kendaraan listrik otonom salah satunya ialah Motor DC sebagai
penggerak maju dan mundur. Permasalahan utamanya adalah proses pengendalian pada BLDC
untuk kendaraan maju dan mundur yang tidak stabil. Selain itu permasalahan yang terdapat
pada kendaraan listrik otonom tersebut adalah pembacaan kapasitas baterai yang belum
terdapat pada baterai yang digunakan. Untuk menyempurnakan solusi dari beberapa
permasalahan tersebut dibutuhkan pengoperasian yang mudah digunakan.
Solusi dari permasalahan utama adalah merancang kendali kecepatan BLDC pada
kendaraan listrik otonom stabil saat beroperasi maju dan mundur tanpa beban. Adapun sistem
ini memiliki tiga mode yaitu slow mode, normal mode, dan fast mode. Selain itu sistem ini juga
dapat menampilkan pembacaan kapasitas baterai secara realtime pada sistem antarmuka.
Sistem antarmuka yang dirancang dapat menggerakkan motor BLDC dengan berbagai macam
pilihan kecepatan dan juga dapat menampilkan data RPM dan kapasitas baterai yang masih
tersisa.
Pada proses pengujian kendali kecepatan BLDC metode PID anti-windup yang sudah
dirancang didapatkan hasil bahwa ketika dioperasikan maju slow mode pada setpoint 500 dan
2500, normal mode pada setpoint 500, 3000, 3500 dan 4000, dan fast mode pada setpoint 500,
2500, 3000, 3500, dan 4000 memiliki Overshoot melebihi 8%. Pada kondisi maju slow mode
hanya dapat mencapai setpoint kurang dari 4000, dan pada normal mode hanya dapat mencapai
setpoint kurang dari 4200. Selain itu ketika motor BLDC dioperasikan mundur slow mode,
normal mode, dan fast mode juga memiliki overshoot lebih dari 8% ketika setpoint 500. Pada
kondisi mundur slow mode, normal mode, dan fast mode tidak mampu mencapai setpoint 2000.
Pengujian pembacaan persentase baterai juga didapatkan hasil bahwa sistem ini memiliki
tingkat akurasi sebesar 98,26%. Pengujian spesifikasi kendali penggerak kendaraan listrik
otonom dapat dioperasikan oleh pengguna melalui antarmuka dan antarmuka dapat
memonitoring kecepatan BLDC, tegangan, arus dan persentase baterai pada sistem ketika
beroperasi berjalan dengan sangat baik. Oleh karena itu berdasarkan pengujian beberapa ini
dapat disimpulkan beberapa spesifikasi sistem ini berhasil dan memenuhi kebutuhan yang ada,
namun juga masih terdapat beberapa kekurangan seperti maximum overshoot dari beberapa
setpoint yang masih belum optimal dan pembacaan sensor arus tegangan yang masih belum
stabil.