Digitalisasi perbankan telah mempercepat perubahan dalam paradigma layanan keuangan, memberikan dampak pada lingkungan kerja dan keamanan pekerjaan karyawan perbankan. Berdasarakan Fenomena yang terjadi dimana SDM mulai di alih fungsikan secara bertahap dari awalnya dilakukan oleh manusia saat ini sudah mulai di alih fungsikan oleh teknologi yang mendukung operasional bank. Sehingga menimbulkan ketidak amanan bekerja pada posisi atau jabatan tertentu yang mengakibatkan karyawan harus di pindahkan ke posisi lain, namun karyawan berfikir bahwa jika di pindah posisikan ke posisi lain lebih baik untuk pindah perusahaan ke perusahaan lain. Hingga saat ini, terdapat keterbatasan dalam pemahaman tentang bagaimana digital banking berdampak pada, turnover intention yang di mediasi oleh Job Insecurity, khususnya di sektor perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh penerapan Digital Banking Terhadap Turnover Intention melalui job insecurity sebagai variabel intervening di Bank XYZ Cabang Garut, di kota garut. Manfaat penelitian ini di hasilkan melalui aspek teoritis terhadap peneliti lanjutan dan aspek praktis yang menjadi solusi bagi objek penelitian dan karyawan.
Data dalam penelitian ini di peroleh dengan menyebarkan kuesioner terhadap 86 sampel di Bank XYZ Cabang Garut yang berlokasi di Kota Garut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah sampel yang di tentukan dengan probability sampling menggunaka slovin. Data di analisis dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis dilakukan menggunakan model persamaan structural (SEM) menggunakan Smart PLS dengan persyaratan uji outer dan uji iner model. Berdasarkan temuan penelitian bahwa digital banking berpengaruh terhadap job insecurity sebesar 17,9%, dan digital banking berpengaruh terhadap turnover intention melalui job insecurity sebesar 52,7% sedangkan sisanya sebesar 47,3% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Digital Banking, Job Insecurity, Turnover Intention