Dewasa ini seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi di sektor otomotif lahirlah kendaraan listrik dengan alah satu kepraktisan yang ditonjolkan adalah pengisian dayanya yang mudah, dengan menggunakan plug- in charging. Menurut studi yang dilakukan oleh Frost dan Sulivan di ASEAN yang digagas Nissan mengungkap bahwa beberapa negara di Asia menyatakan bahwa hampir 64% responden di seluruh Asia Tenggara mempertimbangkan kendaraan listrik dibandingkan lima tahun lalu. Dampak positif yang dimiliki oleh kendaraan listrik bagi lingkungan dan teknologi keselamatannya menjadi faktor utama mengapa kendaraan listrik dipertimbangkan. Kendaraan listrik atau biasa disebut Electric Vehicles (EV) telah diidentifikasi sebagai teknologi kunci dalam mengurangi emisi masa depan dan konsumsi energi di sektor mobilitas. Electric Vehicles (EV) memiliki baterai sebagai pengganti tangki bensin, dan motor listrik sebagai pengganti mesin pembakaran internal sehingga EV tidak menghasilkan emisi knalpot. Mengingat plug-in charging memiliki beberapa kekurangan yang kompleks, oleh sebab itu penelitian ini mengembangkan wireless charging untuk kendaraan listrik merupakan pengembangan teknologi terkini bagi pengisian baterai. Pada penelitian ini mengembangkan metode Dynamic Wireless Charging Station (DWCS) yang di implementasikan pada mobil remote control yang sudah disesuaikan dengan komposisi dari metode DWSC. Metode ini dapat mengisi daya ketika kendaraan sedang berjalan tanpa harus berhenti terlebih dahulu sehingga pengisian kendaraan listrik lebih aman dan nyaman bagi penggunanya. Tetapi metode ini memiliki kekurangan EV mengisi daya dengan kondisi berjalan sehingga daya yang ditransmit tidak maksimal dan berakibat pada efisiensi energi yang rendah.
Kata Kunci : Dynamic Wireless Charging Station (DWCS), Electric Vehicles (EV), Wireless charging